Saturday, 15 March 2014

Kematian Yang Indah

Pembaca Terkasih

Lima Belas Doa dan Janji Yesus pada Santa Brigita dari swedia aku jalani setiap pagi karena doa aku khususkan untuk ibuku yang sedang sakit, bahkan devosi ini sudah melewati satu tahun, tapi aku tidak ingin berhenti. Beberapa jiwa datang mengunjungiku dalam mimpi, namun ada salah satu jiwa datang padaku yang aku sungguh tidak mengenal dia.

“Jika kamu ingin membuat ibumu bahagia, maka yang rukun.” Hanya itu, kata-katanya ganjil, sehingga akhirnya ada sesuatu yang membimbingku untuk membuka buku Devosi Kepada Kerahiman Ilahi dan aku mulai berdoa Novena Kerahiman Ilahi yang diawali tepat pada hari Jumat Agung, 14 April 2006.

Akhir april ibu sudah sulit makan, dan minta bertemu dengan kakakku yang pertama, saat itu juga ibuku Sakramen Perminyakan.
“Aku akan mengunjungi ibumu pada tanggal 13 Mei 2006″ suara itu demikian lembut dan tenang, di dalam gereja Santo Antonius Muntilan, namun aku tepis semua perasaan itu, aku pikir ini hanya suara hatiku yang ingin sedikit merasa tenang. Tapi Almarhum Bapakku datang lewat mimpi “Datanglah ke malang tanggal 13 mei, berdoalah untuk kesembuhan ibu, ajak juga mbakyu-mbakyumu”. Sekali lagi aku tidak mengerti maknanya.

Bapa disurga sungguh berkarya, aku tidak melakukan apa-apa, dengan mudahnya kami bisa berkumpul di Malang, kami menyanyikan lagu-lagu Maria dan berdoa bersama memberi dukungan pada ibu agar berani memanggul salib. Keesokan harinya, hari minggu sakit ibu makin kritis, dan sungguh si luar dugaan,ibu dengan mudah menelan komuni dari kunjungan frater.

Dari pemeriksaan di rumah sakit ternyata sebagian organ didalam tubuh sudah tidak dapat berfungsi dengan baik, ibu harus opname dengan berbagai macam selang di tubuhnya.
Akhir mei, selesai sudah Doa rosarioku pada bulan Maria, malam itu menurut dokter ibu tidak bisa bertahan lagi, aku hanya bisa melamun tidak tidur hingga pagi dan tidak ada telpon berarti ibuku masih bertahan. Dan aku bersiap berangkat ke Malang.

“Aku akan mengunjungi ibumu pada sabtu pertama” aku mendengar suara lembut itu lagi, pagi hari di gereja santo Yohanes muntilan, kembali aku tidak ingin berkhayal. Sampai di Malang kami semua berdoa koronka, karena doa itu baik untuk orang yang mendekati ajal. Menurutku kalender jawa mungkin minggu atau senin, tetapi kakak-kakakku bahwa sabtu pertama Bunda Maria akan datang.
Kembali aku berfikir bahwa aku seperti peramal, aku lupakan sabtu pertama. Dan ternyata memang benar, Sabtu Pertama 3 Juni 2006 ibuku ndherek Dewi Maria dan meninggalkan kami yang telah berjanji akan hidup rukun. Bunda Maria menepati janjinya.

Setelah semua berlalu, aku merenungkan makna dari semua ini hingga akhirnya aku menemukan majalah AVE MARIA yang ada sedikit korelasinya dengan peristiwa yang kami alami.
Itu adalah sepenggal pengalaman dari seorang yang selalu berusaha dekat dengan Sang Pencipta, kunjungi juga artikel pengalaman nyata yang lainya

No comments: