Friday, 25 April 2014

Merasa Kekasih Overprotektif

Pembaca terkasih,

Menjalani hubungan jarak jauh memang tidak mudah. Setiap waktu, kekasih selalu menanyakan keberadaan Anda. Apalagi, jika Sabtu malam Anda keluar bersama teman-teman, dia menyuruh Anda segera pulang. Kekasih selalu melarang Anda keluar di atas pukul 9 malam. Padahal, Anda hanya makan bersama teman-teman. Anda pun merasa kekasih sudah sangat overprotektif. Tak jarang Anda berbohong demi kelangsungan hubungan.

"Kebohongan tidak akan membawa kebaikan, karena suatu saat tentu akan terungkap juga. Tak hanya berbohong kepada kekasih, Anda juga ‘membohongi’ diri sendiri alias menyangkal perasaan Anda. Menurut Anda, kekasih overprotektif, namun sesungguhnya yang Anda rasakan kekasih membelenggu kebebasan. Anda merasa ia bersikap seolah tidak percaya terhadap Anda. Jadi Anda merasa tidak dipercaya oleh kekasih dalam menata kehidupan pribadi Anda. Anda merasa diri terlalu dikendalikan dan tak ingin ini berlanjut, karena dalam kurun waktu panjang yang muncul adalah rasa terkekang," jelas Konsultan Monty Satiadarma.

Menurut Monty, bohong bukan solusi. Sebaliknya, keberanian mengungkapkan diri dan menentukan sikap merupakan hal yang amat hakiki dalam kelangsungan hubungan ini. Anda layak mengemukakan keberatan dibatasi dalam bersosialisasi, dan yang Anda butuhkan adalah kepercayaan dari kekasih. Anda sendiri tentu harus menjaga kepercayaan itu, bukan menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan.

"Jika kekasih keberatan memberikan kepercayaan dan kebebasan, tentu ia dipengaruhi rasa curiga atau niat membelenggu. Tinggal kini apakah Anda bersedia dijadikan pendamping hidup tanpa rasa percaya dan dalam belenggunya. Jika Anda siap dengan kondisi ini, lanjutkanlah. Tetapi, jika Anda keberatan, tangguhkanlah," ujar Monty.

Sedangkan menurut Konsultan Irma Makarim, untuk membangun hubungan yang sehat, kedua belah pihak perlu memberikan kebebasan, ruang dan waktu bagi pasangannya untuk bisa berkembang. Pasangan yang bertanggung jawab tentu akan memelihara kepercayaan, dan saling menghargai pasangannya.

" Ada baiknya bila Anda mengenal pribadi kekasih lebih jauh. Sikapnya yang terus memantau keberadaan Anda, membatasi pergaulan dan kegiatan Anda, menunjukkan sikap mengendalikan. Biasanya, orang seperti ini kurang percaya diri, hidupnya selalu dibayangi rasa takut kehilangan kekasihnya. Ia mudah cemburu dan terancam oleh kehadiran orang lain dalam lingkungan Anda. Dengan demikian, dia berusaha mengatur kehidupan pasangannya sesuai dengan keinginannya," urai Irma.

Irma menambahkan, bahwa bila Anda membiarkan hal ini dan justru menuruti permintaannya, berarti Anda sudah tidak lagi menjadi diri sendiri, tetapi berada di bawah kendali pasangan. Padahal, dalam hubungan kasih yang sehat, kedua belah pihak mengungkapkan cinta dengan bersikap jujur, saling memberi, mendukung, dan merasa nyaman dengan pasangannya.

Hubungan tidak lagi sehat bila kekasih cenderung mengontrol kehidupan Anda, apalagi Anda sampai harus berbohong kepadanya. Untuk mengubah keadaan, maka Anda harus memperlihatkan pada kekasih bagaimana Anda ingin diperlakukan. Bila kekasih menolak dan kondisi hubungan makin tidak nyaman, mungkin Anda perlu meninjau dan mempertimbangkan kembali apakah hubungan ini layak dipertahankan atau tidak.

No comments: